Rabu, 22 Mei 2013

Cerita devil may cry 1


Cerita devil may cry 1


devilart_7.jpg
Ribuan tahun yang lalu umat manusia berperang melawan bangsa iblis yang dipimpin oleh Mundus. Unggul dalam jumlah dan kekuatan, membuat para setan berhasil mendesak manusia. Di ambang kehancuran, sebuah keajaibanpun terjadi. Satu iblis terkuat menetapkan pilihannya dengan membela umat manusia yang tertindas. Iblis itu adalah Sparda yang tidak lain adalah jenderal pasukan raja iblis Mundus. Selama berabad-abad kisah Sparda yang berbalik melawan rasnya sendiri menjadi legenda. Disebutkan pula bahwa Sparda pernah mengalahkan ribuan iblis seorang diri. Setelah keluar dari dunia iblis sang “Legendary Dark Knight” mengembara di dunia manusia. Dalam petualangannya itu Sparda jatuh cinta pada seorang wanita bernama Eva dan kemudian menikahinya. Dari pernikahan itu melahirkan sepasang anak kembar yaitu Dante dan Vergil. Tidak berapa lama kemudian Sparda mati karena mengorbankan seluruh kekuatannya demi menyegel gerbang iblis. Ketika Dante dan Vergil belum genap 8 tahun, Eva memberikan sebuah jimat yang dibagi dua. Jimat itu sesungguhnya adalah warisan dari ayah mereka yang merupakan kunci pembuka gerbang dunia iblis. Beberapa waktu kemudian Dante dan keluarganya diserang iblis. Kejadian itu membuat Eva terbunuh karena melindungi kedua anaknya. Meski selamat, kedua bersaudara itu terpisah dan membuat Dante meyakini bahwa Vergil telah mati (meskipun sebenarnya tidak). Dante bersumpah suatu hari akan membalas kematian ibunya sekaligus menjadi musuh para iblis. Selama lebih dari 10 tahun Dante tumbuh tanpa keluarga, menjadi orang yang sombong dan kasar. Selama itu pula Dante tidak pernah mengetahui jati dirinya yang setengah iblis. Karirnya sebagai pemburu bayaran dimulai setelah pertemuannya dengan seorang Italia bernama Enzo Ferino (Devil May Cry 3 manga). Diceritakan Enzo mendatangi Dante untuk menawarinya pekerjaan. Ketika Dante menuju kantor Enzo, matanya tertuju pada selebaran yang menawarkan hadiah 4 juta dolar bagi orang yang berhasil menemukan gadis bernama Alice. Meskipun awalnya enggan, Dante akhirnya bersedia menerima pekerjaan itu demi uang. Dante kemudian menuju ke sebuah kastil yang dipenuhi dengan iblis. Setelah membantai beberapa setan, Dante akhirnya menemukan Alice tengah mendekap boneka kelinci putih di satu sudut ruangan. Merasa bahwa Alice dan boneka itu adalah jelmaan iblis, Dante menembak boneka itu hingga hancur. Dugaan Dante benar, karena setan yang di hadapannya hanyalah umpan yang menyamar dengan wujud Alice. Setelah masuk ke kastil lebih dalam, Dante akhirnya menemukan Alice yang sebenarnya bersama dengan “si kelinci putih.” Dante berusaha mengajak Alice pulang, namun si gadis kecil menolak karena menganggap kelinci putih adalah temannya. Alice menghilang lagi dan Dantepun dipaksa menghadapi lebih banyak setan. Beberapa saat kemudian si kelinci putih kembali muncul dan mengatakan pada Dante bahwa dialah sebenarnya memasang poster berhadiah itu. Kelinci putih mengatakan tujuannya memberi pekerjaan pada Dante hanya ingin melihat anak Sparda beraksi. Dante tidak mempercayainya, dan dari percakapan mereka terungkaplah maksud kelinci yang ingin memiliki jimat pemberian ibu Dante. Meskipun kelinci bersedia membayar mahal, Dante menolak tawaran itu. Si kelinci lalu membaca mantra sihir yang merubah wujud Alice dari anak-anak menjadi wanita dewasa yang cantik. Dalam wujud dewasa, Alice menggoda Dante dengan meyebutnya sebagai “sang pangeran.” Dante menolak sehingga Alice membalasnya dengan mengigit leher Dante dan menghisap darahnya seperti vampir. Meskipun belum menguasai Devil Trigger sepenuhnya, kekuatan Dante mampu mengusir kekuatan jahat keluar dari tubuh Alice. Dengan begitu Dante berhasil mengalahkan Alice tanpa menyakitinya. Dante meninggalkan kastil itu tanpa Alice, namun si kelinci tetap memberikan bayarannya. Saat Dante telah kembali ke kantornya, Alice ternyata sudah bersembunyi disana dan ingin mencuri jimatnya. Ketika sedang Dante mandi Alice mengambil jimat itu namun Dante mengetahuinya. Si gadis kecil ketakutan dan lari. Dante mengejarnya dan berakhir di sebuah gereja. Di sanalah Dante bertemu dengan Vergil setelah lama terpisah. Dante kini tahu bahwa Vergil mempunyai jalan pikiran yang berlawanan dengannya. Keduanya lalu bertarung dengan sengit yang akhirnya dimenangkan oleh Vergil. Vergil lalu mengambil separuh jimat milik Dante untuk disatukan dengan miliknya. Namun jimat itu dikembalikan atas permintaan Dante dan keduanya lalu kembali berpisah. Beberapa waktu kemudian Dante didatangi seseorang bernama Arkham yang atas nama Vergil mengundangnya ke “Temen-ni-gru” (Devil May Cry 3). Ribuan tahun sebelumnya bangsa iblis membangun menara raksasa Temen-ni-gru sebagai pintu gerbang ke dunia manusia. Nama Temen-ni-gru diambil dari bahasa Sumeria “E- temen-nigur(u)” yang berarti kuil untuk penyebar ajaran dosa. Dua ribu tahun yang lalu Sparda menyegel Temen-ni-gru dengan ritual yang sangat rumit: mengorbankan 7 malaikat yang dikutuk (yang mewakili 7 dosa manusia), mengurung 5 setan penjaga Temen-ni-gru, menangkap dan menyegel iblis Leviathan berikut kekuatannya dan memisahkan jimat suci menjadi dua bagian (masing-masing diwariskan untuk Dante dan Vergil). Pada ritual akhir, dengan bantuan seorang pendeta suci Sparda mengalirkan darahnya sendiri di dasar menara. Dengan demikian Sparda tidak hanya berhasil menyegel Temen- ni-gru, namun juga seluruh kekuatan yang dimilikinya. Menara terkutuk itu lalu tenggelam ke dasar bumi sekaligus menghentikan waktu untuk sementara bagi bangsa iblis. Dengan bantuan Arkham, Vergil berhasil mengembalikan wujud Temen-ni-gru di muka bumi. Menurut Arkham membangkitkan Temen-ni-gru adalah jalan mendapatkan kekuatan Sparda yang tengah diburu Vergil. Kekuatan itu berupa pedang bernama “Force Edge.” Vergil lalu membebaskan 7 malaikat terkutuk untuk memancing Dante agar mendatangi Temen-ni-gru. Dengan begitu Vergil dapat merebut pecahan jimat untuk disatukan dengan miliknya. Dante memang mendatangi Temen-ni-gru dan “dibantu” oleh iblis misterius bernama Jester. Pada saat yang sama, Mary (putri Arkham) datang ke menara itu untuk mencari ayahnya. Mary berniat membalas dendam pada Arkham yang telah membunuh ibunya. Baik Dante, Vergil maupun Mary tidak ada yang sadar bahwa mereka hanyalah bagian rencana Arkham. Dante akhirnya berhasil menemukan Vergil setelah mengalahkan seluruh penjaga Temen- ni-gru. Keduanya bertarung dan Dante yang kalah harus merelakan pecahan jimat miliknya dirampas Vergil. Jimat akhirnya sempurna dan Vergil melakukan ritual dengan mengalirkan darahnya sendiri. Usahanya gagal karena syarat ritual akhir tidak terpenuhi. Saat Dante tiba- tiba menyeruak masuk, Vergil menyerangnya dengan harapan darah keturunan Sparda lainnya dapat menjadi pelengkap. Mereka kembali bertarung hingga kelelahan dan terluka. Sia-sia saja, karena gerbang itu masih tertutup rapat. Misteri baru terjawab setelah Mary dan Arkham tiba di tempat ritual. Arkham membuka jati dirinya yang menyamar sebagai Jester dan mengatakan bahwa darah Mary adalah pengganti darah pendeta wanita sekaligus pelengkap ritual. Setelah melepas segel, Arkham mengejek ketiga orang yang sudah terjebak rencananya. 7 lonceng setanpun berdentang sebagai simbol bebasnya 7 dosa manusia. Vergil, Dante dan Mary jatuh ke pusat Temen-ni-gru karena panggung tempat mereka berpijak tiba-tiba bangkit ke langit. Dante yang mengejar Arkham, di tengah perjalanan bertemu dengan Mary. Setelah berhasil mengalahkannya, Dante akhirnya mengerti mengapa Mary begitu ingin membunuh namun di sisi lain juga peduli dengan ayahnya. Dante kini juga memahami betapa pentingnya keluarga bagi Mary, sesuatu yang Dante telah lama tidak memilikinya. Akhirnya Mary meminjamkan Kalina-Ann, senjata kebanggannya pada Dante. Dia memohon agar Dante mengalahkan Arkham. Perjuangan Dante mengejar Arkham berakhir di dunia iblis. Di sana Arkham telah mencabut Force Edge dan berubah fisiknya menyerupai iblis Sparda. Menghadapi Arkham dengan kekuatan Sparda membuat Dante sepertinya tidak punya peluang. Saat itulah Vergil muncul dan membantu saudaranya. Dua anak Sparda akhirnya berhasil mengalahkan Arkham dan melemparkannya keluar dari dunia iblis. Arkham mendarat di puncak menara dengan tubuh kelelahan. Di sana Mary menemukan ayahnya itu dan lalu membunuhnya. (to be continued)

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Followers

 
;